Tampilkan postingan dengan label Cerbung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerbung. Tampilkan semua postingan
Cintaku tersangkut malam di Ramadhan 2

Aku masih tak bisa meyakinkanmu,setelah 2 hari kau jeda rasa ini. kini kita tinggal menghitung mundur hari,sebelum waktu yang tertuliskan tiba. Sekarang sudah tanggal 23 aku tak yakin apakah aku bisa mendapatkan hatimu sebelum kau & aku kembali ke penjara suci itu dan kita kembali memeluk jeruji besi sambil menagis pilu karena menahan kerinduan.

"Aida...,apalagi yang harus aku lakukan untuk memiliki hatimu. Jujur aku telah lelah mengejarmu.Apalagi kau selalu tak menganggapku.Ahh,mengapa begitu rumit cinta ini,Da?!"Pekikku dalam hati.

Semenjak malam itu ,kau tak pernah lagi membalas smsku apalagi mengangkat telponku, jangan harap. Akupun sungkan dan malu untuk terus datang ke rumahmu,aku malu pada Ibumu. Aku malu pada diriku,aku malu pada dunia,kalau aku mengaku bahwa aku sudah gila karenamu.

Aku mendengar jeritan perutku yang kelaparan. Tapi jeritan itu tak ada apa-apanya bila di adu dengan raungan hatiku yang kering tanpa air cinta darimu.

* * *

"Ansar....,dari tadi cuma uring-uringan kayak cacing begitu coba sana jalan-jalan...!"Ujar ibu menegurku karena aku memang mulai kemaren kerjaanya cuma uring-uringan.
"Males,Bu."Jawabku datar

Tiba-tiba saja ada yang datang....

"Assalamu`alaikum...." Ehm...,siapa ya...,dari suaranya sih suara cewek. Tapi siapa ?! yang pasti bukan Aida,kalau Aida aku sangat hafal suaranya.

"Sar..,bukain pintu gih sana,"Suruh Ibu padaku.

"Ah..ibu,saya kan belum mandi ibu saja deh yang bukaiin." Ujarku sambil beranjak ke kamar mandi. Ku lihat Ibu hanya geleng-geleng kepala dan beranjak membukakan pintu.

"Wa alaikumssalam....,cari siapa ya?" Tanya Ibu begitu berhadapan dengan cewek tadi. Aku mengintipnya dari dalam. tapi sialnya aku tak bisa melihat wajah cewek itu.

"Ansar nya ada ,Bu?" Hah..., dia mencariku !! Siapa Sih dia....

Bersambung.....
Cintaku tersangkut malam di Ramadhan 1


Sebuah Cerbung oleh:Ancayimuet

Lama sekali kau keluar Da,aku sudah capek nungguin kamu di sini,apalagi Ibumu dari tadi tak ada hentinya mengintrogasiku. Tapi aku harus ngebuktiin bahwa aku memang benar-benar mencintaimu sampai waktu suhurpun akan ku tunggu walau aku harus tidur di teras rumahmu ini aku rela, asalkan kua mau keluar sebentar saja. Da ku mohon dengarkan aku walau sekejap.

"Maaf Cil, Aida nya mana,dari tadi gak keluar juga?" Tanyaku gugup

"Bentar ya Acil panggilkan dulu." Ujar Ibumu sambil masuk ke dalam

Beberapa saat kemudian kau pun keluar.
Subhanallah....,cantiknya kau malam ini Bidadari hidup ku,kau terlihat begitu anggun dalam balutan jilbal ungu itu. Sejenak aku merasa tak menginjak bumi lagi dirimu menerbangkan ruhku.

"Ka, apa benar kakak mencinntaiku?" Deg! kata pembukamu langsung menjerat hatiku.

"Iya Da,aku mencintaimu....."kataku sambil tertunduk dalam.

"Tapi,pacar kakak gimana,mereka pasti marah kalau ngeliat kita jadian."

"Demi Allah Da,aku sudah tak punya pacar. Dan lagi pula siapa yang kau maksud dengan mereka?Aku hanya pernah pacaran 1 kali,aku putus pun karena dikhianati. Ku mohon percayalah..." Aku mencoba meyakinkanmu. Namun kau hanya tertunduk dalam-dalam dan kau pun berajak masuk. Ahhhh...! Jujur Da, aku juga kesal dengan diriku ini.

Ibumu menghampiriku . Aku tau dia pasti akan menyuruhku pulang karena malam telah membawa sunyi ke sini.

"Maaf Sar, Aida mungkin masih tak bisa mengendalikan hatinya. Ibu tau dari matanya kalau dia juga mencintaimu. Anakku yang satu itu memang pemalu,kamu jangan menyerah ya." Jelas Ibumu halus sekali. Aku makin mantap untuk terus mencintaimu,Aida.

"Kalau begitu saya pulang dulu Cil,"

"Ya. Besok datang pagi-pagi ya...,kalau perlu habis sahur langsung kesini."

"Insya Allah." Jawabku sambil menaiki motorku dan aku pun melaju menjauh dari rumahmu dengan hati gelisah. Karena kau masih juga menggantung perasaanku yang tulus ingin menjagamu. Besok sudah mulai puasa,apakah sempat ku mendapatkan Cintamu sebelum waktu kita tiba.


Bersambung.........