Tampilkan postingan dengan label Pengalaman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengalaman. Tampilkan semua postingan
2 Hari Tanpa Santai
( Hari pertama di hari Raya)

Jujur kukatakan bahwa aku lebih suka tidur dari pada jadi 'ubat nyamuk' di siang hari Raya yang sangat panas seperti ini.
Aku sendiri kaget saat temanku Yazir menelponku dan mengatakan bahwa dia sudah berada di depan rumahku.
Hah masa'....!?
Siang-siang yang panas begini dia rela datang jauh-jauh dari Rantau ke Binuang ini hanya untuk bertemu sang pujaan hati....!
Memang susah untuk mengendalikan orang yang tengah jatuh cinta apalagi cinta itu telah berbuah kerinduan. Kadang orang yang mengalaminya pun merasa aneh melihat dirinya seperti terhipnotis oleh sebuah kekuatan yang tak kasat itu. Padahal aku tadi sedang asyik-asyiknya santai sambai ngedengerin music,tapi biarlah demi menyenangkan hati temanku aku rela juga ikut berjemur di bawah terik matahari yang panas dan menggila siang ini.


Fuuuhhhh....akhirnya Yazir pulang juga....,sekarang aku bisa santai nih....!

Aku masih dengan santainya menjalankan motor perangku ketika sebuah sms nongol di layar hp-ku. Ku harap ini adalah sms dari orang yang lagi deket sama aku, eeh...taunya malah dari temanku lagi,kali ini Zian. Dia bilang kalau dia sudah sampai di mesjid raya Binuang dan parahnya lagi aku baru saja ingat kalau sudah janjian sama dia di sana. Terpaksa deh ku luncurkan si motor tempur sedahsyat mungkin untuk membuat Zian gak terlalu lama menunggu.

Aku celingak-celinguk mencari Zian. Katanya dia sudah sampai dan menunggu di depan mesjid. Mana...?! batang idungnya aja gak keliatan ! Berkali-kali ku sms dan meanyakan dia dimana jawabanya tetap sama, di depan mesjid. Aku sudah muter-muter mesjid beberapa kali tetap aja gak terlihat ujung rambut zian dan aku mengambil kesimpulan bahwa mesjid yang disinggahi Zian salah !
Saat ku sms lagi ternyata Zian berada di Pulau pinang. Huh dasar sok pasti tue orang ! Pulau Pinang kan masih cukup jauh dari Binuang.

Zian akhirnya sudah berada di rumahku setelah sebelumnya dia ngamuk-ngamuk nyumpah kayak orang kerasukan di mesjid. Aku hanya cengar-cengir ngeliat tingkahnya waktu pertama datang ke mesjid,aku tau kalau dia ingin langsung mendampratku habis-habisan tapi pas dia datang qomat mulai melantun maka dia bergegas mencari tempat wudhu.
Mangalunyur....kada batakun-takun, harau ta ka WC ! Hahaha.... emang enak...!

Tooooollllllooooooonnnngggg........!! Ada monyet lagi masang fose....!
Ups...sory,ternyata itu Zian yang lagi berfose ria minta fotoin sama Gw.
Katanya dia jarang ngeliat pemandangan pegunungan seperti di gunung prontel ini -salah satu tempat paforite Gw- karena kampung halamanya di puntik sana katanya hanya dpenuhi sungai-sungai.Wah..,Zian terlihat kesenangan Gw katain monyet. Hehe...


Malam harinya aku teler terbantai kecapean karena hari ini aku gak bisa santai. Tapi asyik juga karena banyak teman yang berkunjung ke rumahku.

* * *
( Hari kedua di hari Raya)

Hari ini sebenarnya aku ingin uring-uringan saja di rumah tapi ternyata ada sebuah kabar gembira yang memacu aliran darah semangatku,kakak sepupuku melahirkan,anaknya laki-laki katanya. Aku langsung ngeluarin si motor tempur dan langsung terbang ke TKP. Anaknya ganteng juga putih sepadan dengan ayah dan ibunya yang ganteng juga cantik. Tanggal lahir Hijriahnya gampang di ingat, 2 syawal pasti aku gak akan lupa.
Setelah merasa puas akupun pulang ke rumah lagi dan menghias si motor tempurku.

* * *

Masih hari kedua.

Aku masih gak percaya aku dan motor tempurku sudah berada di Duta Mall.
Dengan nekat tanpa SIM dan STNK aku dan 3 orang temanku lainya nyasar ke sini.
Ini sebuah experimen keberanian diri,bayangkan aja,padahal aku baru 3 bulan bisa naikin si tempur dan harus kuakui aku masih gak terlalu mahir naik motor malah sudah berani pergi ke sini. Riky temanku aj yang udah bisa bertahun-tahun naik motor belum pernajh pergi ke sini naik motornya,karena memang rata-rata orang kampungku setelah hampir 1 tahun bisa naik motor baru berani pergi ke sini sendirian tanpa di antar atau pakai mobil pribadi.

Aku teler begitu sampai di rumah,juga 4 waktu sholatku sudah bolong. Aku sudah tak tau apa-apa lagi yang penting aku bisa berbaring dan istirahat dulu baru menqodho semua sholatku yang kecolongan.
Ah...,dua hari ini aku gak bisa santai seperti apa yang ku khayalkan.
Malam 23








Malam 23 terbilang spesial untuk orang Kal-sel yang berada di kawasan B.Baru dan sekitarnya. Karena malam itu di Murjani sesudah sholat tarawih akan diadakan pawai gila-gilaan dan pesta kembang api di tengah malamnya. Tak ayal,dari sore lapangan Murjani sudah dipenuhi oleh orang-orang yang ingin menyaksikan semaraknya malam 23 ini.
Aku juga tak mau ketinggalan, sekitar jam 15.oo aku sudah berangkat dari Binuang bersama kelurga besarku dan rumah pun dibiarkan kosong hari itu.
Sambil menuggu waktu berbuka jalan-jalan sedikit,ngabuburit gitu deh! Niatnya sih pengen mengelilingin Murjani,eh taunya terjebak macet! Huh.., sore begini saja orang-orang udah pada gila-gilaan! Wajah mereka berseri semua kayak orang kaga puasa gitu deh. Kejar waktu pun terjadi...! Pasalnya kan aku dan keluargaku tadi akan buka bareng di muka lapangan pesawat sana tapi aku,abangku,dan 3 orang keluargaku lainya malah terjebak di sini padahal waktu berbuka tinggal setengah jam lagi!
Ngebut sedikit walaupun orang sejubul gak masalah,dari pada gak sempat. Ternyata itu gak epektif di Muka sana terlihat motor dan mobil berjejalan! Duh...,gawat nih kayaknya gak bakalan sempat deh untuk sampai ke muka lapangan pesawat sana. Tapi abangku gak kehabisan jalan,kamipun memutar balik dan memasuki jalan hantasan Tapioka yang biasanya adalah jalan buat mobil-mobil trruk batu bara! Tepat sekali abangku memilih jalan ini,sepi. Hanya ada 1-2 pengendara mobil juga motor tapi yang jadi masalahnya adalah jalannya yang hancur amburadul gak karuan. Abangkupun ngamuk-ngamuk membanting stirnya! Aku hanya cengar-cengir melihatnya. Waktu berbuka hanya tinggal beberapa menit lagi,sedangkan jalan di muka kami masih terlihat terjal. Abangku terus membanting stirnya tapi akhirnya gak sempat juga waktu berbuka telah tiba! Tapi untungnya di tengah jalan tadi kami sempat membeli semangka jadinya kami bisa berbuka seperti biasa.....! Fuh.... (lega).
Sesampainya di rumah makan kami langsung ribut mencari-cari di mana yang lainya,orang-orang sudah asyik dengan hidangan masing-masing sambil menyatapnya tawa menyelangi waktu berbuka mereka. Dan dibelakang sana terlihat wajah-wajah yang siap menyambut kedatangan kami dengan mamaian-mamaianya! Huhuhu...,aku pasrah aja deh.

Malam sudah terbentang bulan juga bintang seolang menentang tangan-tangan yang memanjang memahat keindahan. Aku bete berat! Bayangin aja, masa' setelah aku rela menahan diri untuk tidak membeli baju dan tidak belanja terlalu banyak juga setelah menunggu hampir 1 jam di parkiran di Duta Mall ini hanya untuk bercepat diri agar sempat di antar ke Lima Cahaya. Tapi setelah mereka datang dengan wajah tanpa dosa dan ku pinta agar nengantarku ke lima Cahaya mereka malah menolaknya. tak ayal aku pun ngamuk-ngamuk walaupun begitu mereka tetap gak mau! Sialan.....!! Padahal kan ini juga masih gak terlalu malam paling juga nanti di Murjani macet juga!! Aku masih saja menyumpah dalam hati ketika mobil kami terjebak kemacetan luar biasa yang terjadi di hampir 15 pal padahal sudah tengah malam seperti ini. Terpaksa kami berhenti saja di pinggir jalan dan menikmati suasana malam yang sangat heboh ini. Orang-orang gak ada putusnya sepanjang jalan, kembang api juga tak ada habisnya menghentak malam. Aku sangat menikmati suasana malam ini,juga bisa mengabadikan peristiwa ini.



Jam dinding di rumahku menunjukkan pkl;02.00 tepat ketika aku baru sampai di rumah. Aku gak bisa tidur sampai akhirnya selesai sahur.
Hikmah itu,menyerapkah?!

Panas sekali hari ini. Panas luar biasa. Tenggorokanku terasa sangat kering. Bibirku mengelupas dan perutku sudah menjerit keperihan.Dalam keadaan seperti ini aku harus melaju sekitar setengah jam lagi untuk bisa tiba kembali di rumah.
***
Selama enam hari aku harus merubah profesi yang asalnya seorang santri menjadi seorang guru di pesantren kilat yang di selenggarakan oleh organisasi IKSAFTARA yang kuikuti.
Lokasinya di SDN RANTAU KIWA 1.Kalau di tempuh dengan kecepatan 60-80km/jam mulai rumahku kira-kira 30-40 menit baru bisa tiba di sana. Lumayan jauh juga.
***
Yang mengganggu pikiranku adalah transportasi untuk bisa menghadiri pesantren kilat itu. Masalahnya adalah aku tidak punya sepeda motor sendiri makanya aku harus membujuk kakakku supaya mau meminjamiku sepeda motornya enam hari saja.
Banyak alasan kakakku menolaknya,katanya kaiau-kalau rajia lah,kalau kecelakaan lah, ya macam-macamlah.Tapi aku tetap memaksa,dan minta tolong pada ibu agar kakak mau meminjamiku sepeda motornya. Keesokan harinya dengan wajah sangat terpaksa kakakku menyerahkan kunci sepeda motornya. Dan akhirnya beban itu terangkat!
***
Memang sudah nasib rupanya,setelah dua hari aku tidak terjaring rajia di hari ke tiga ini aku sial karena sepeda motor kakakku di tilang dan di bawa ke kantor polisi karena aku tidak membawa STNK. Aku pulang ke rumah dengan kesu dan menyiapkan telinga untuk `dimamayi`.
***
Akhirnya hari ini adalah hari terakhir aku mengajar.Akan diadakan buka bersama di hari akhir ini. Suasana senja menjelang berbuka menjadi saksi bisu akan persuaan kami selama enam hari. Para santri maupun santriwati yang mengajar berbaris rapi,terlihat jelas gurat keletihan di wajah mereka.Para sisa dan siswi Sdn Rantau Kiwa satu ribut. Mungkin mereka tak siap kalau harus berpisah dengan kami. Tapi perpisahan memang harus terjadi,setelah berbuka bersama dengan penuh canda tawa,satu per satu pergi dan saling meninggalkan kenang-kenangan di sini.
***
Selembar piagam adalah gajiku. Piagam yang menurutku lebih berharga di banding uang.
Ini adalah tanda bahwa aku juga pernah melakukan hal yang berarti. Ternyata memang tidak mudah menjadi seorang guru, aku merasakan apa yang mungkin juga selalu dirasakan guru-guruku.Khususnya guru-guru bimbingan negri di pesantrenku yang pada pagi mengajar sampai siang,lalu istirahat sebentar,makan,itupun kalau sempat,beliau lalu pergi lagi untuk mengajarkanku ilmu-ilmu yang beliau kuasai kepada semua santri sampai menjelanbg senja. aku kembali mencaci diriku. Aku sudah tidak menghargai ketulusan guruku,karena sering kali aku membolos dari sekolah bimbingan negri.
Rindu untukmu





To:Aida
Aku terbangun bersama bias mentari pagi
Berharap nasibmu masih bersama bunga melati
Tempias kabut tertarik embun
Ku lihat angin tak bersiponi menyapaku
Hanya dengan senyumanmu,
Senyuman yang selalu ku damba di setiap waktu
Tapi..,dimana aku harus menyembunyikan hati ini,
Jika hatiku trelah mencintaimu...
Haruskah...terus ku tutupi semesta ini
Agar kau tak tau bahwa...
Hanyalah dirimu yang selalu memahat rinduku,Aida.

Jatuh hati dengan Idol Street


Sejak pertama aku main Game online yang satu ini aku langsung jatuh hati.
Gila......! Asyik bukan main.
Idol Street...,aha! Sampai kapan pun kayaknya aku akan selalu suka sama Game ini.

Berawal dari cerita-cerita asyik teman-temanku tentang Game Online,
akupun jadi penasaran pengen nyoba. Dan langsung saja pada malam itu di Ray-Net sambil Paket malam aku membuat sebuah Icon untuk bisa memainkan semua Game Online yang ada. Satu per satu Game ku coba namun yang paling aku suka hanya Idol Street ini. Namun ada yang ku sayangkan, aku gak bisa sering-sering main. Soalnya kan aku terkurung di Al-falah. Ya..., sudah lah nanti juga bisa,apalagi kan libur panjang sebentar lagi! Hehe....
Melompat ke jalan yang salah


Perubahan yang amat terasa . Dari seorang santri menjadi gelandangan. Dari orang kaya menjadi kekurangan!
2 hari sudah aku hidup di jalan. Dengan sisa uang yang ada aku bertahan hidup. Uang yang sebenarnya adalah jatahku untuk belanja selama setengah bulan itupun kini hampir ludes oleh
Ray Net ini....! Ya..,2 hari aku tidur & makan di martapura ini.sebenarnya aku telah berpamitan hari Rabu itu dengan kedua orang tuaku,namun....entah apa yang menggerakkan hatiku hingga aku bisa terdampar di tempat asing seperti ini,mungkin ini karena bujukan dan tipu daya teman-temanku. Tapi aku juga tidak bisa menyalahkan mereka,karena aku sebenarnya juga ingin merasakan bagaimana rasanya hidup di tempat seperti ini. Dan kiranya seperti inilah hal yang disukai oleh orang-orang yang suka loncat pagar di pondokku,semalaman tanpa tidur menyiksa bathin dan mendzalim mata tanpa sholat yang menjadi kewajiban sampai akhir nafas. Jika ku lihat mereka .....dari wajah, tak ada sedikitpun rasa penyesalan karena telah meninggalkan sholat. Di ingatkanpun mereka enggan! Malah aku di bilang Sok Alim! Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami....
Biasanya Ray Net ini akan di penuhi olah santri Al-Falah pada hari jumat seperti ini,mereka kabur dengan alasan (Hari ini kada sakulahan juwa...!). Sangat konyol bukan?! Kalau begitu apakah hari jumat di Al-Falah di bolehkan pulang tanpa izin?! Nggak kan....!! Jadi,buat teman-teman yang membaca potingan ini jangan ikuti jalanku & teman-temanku ya....,karena ini saaannnggggaaaatttt saaaalllllaaaaahhhh.........!! Aku tahun itu,oleh sebab itu mungkin ini adalah kali terakhirku seperti ini. Aku tak mau lagi,biar seperti apapun!